Friday, August 5, 2016

To that guilty feelings

Buat setiap perasaan bersalah yang muncul di setiap apa yang kamu makan;
setiap rasa sedih,
gagal,
takut,
bahkan ngga aman dan ngga berharga,

Kamu nggak sendirian. 

Hampir seluruh wanita, ngga peduli seberapa kurus/gemuknya mereka, mengalami hampir semua perasaan-perasaan yang kamu rasakan. 

Too much social media, magazines, videos even healthy lifestyles have consumed our minds about foods, health, fitness and those stuffs... then changed it not the way God wants it to be. 





SO MANY WOMEN AND YOUNG GIRLS HAVE BEEN THROUGH ALL OF THESE. 
AND NOT ALL OF THEM HAVE REALIZED HOW IT IS PARALYZING THEIR REAL WORTH AND VALUE.

Stop feeling guilty of your foods. 
Stop being controlled by foods, comparison games, and all exercises. 

Jesus said,
"You shall not live by bread (foods) alone, but by every Word that comes from My mouth," -Matthew 4:4

This verse explains you everything. 
No kind of foods can define or even harm you. Tuhan menciptakan makanan dan memberikannya padamu untuk memberkatimu, menyehatkanmu. Dia juga memberikanmu anugrah untuk menikmatinya dengan bijaksana, nggak berlebih dan nggak kurang - tetapi CUKUP. Mengabaikan anugrah ini membuatmu kehilangan kontrol atas makananmu, sehingga kamu sulit makan dengan CUKUP dan mensyukurinya. Mengabaikan anugrah ini merusak hubunganmu terhadap makanan, memberikan emosi-emosi negatif setiap kali kamu makan, membuatmu merasa bahwa hanya makananmu yang dapat memberimu rasa aman, menjaga & memelihara hidupmu sesuai yang kamu mau. Pada akhirnya, mengabaikan anugrah ini membuatmu kehilangan kepercayaan bahwa dari semula, bukan makananmu tetapi Tuhanmu yang memelihara dan menjaga hidupmu. He is your only Creator. Dan pengabaian ini pada akhirnya menghancurkan identitas sejatimu di dalam Dia. 

Kamu ngga hidup dari makananmu, tetapi kamu hidup dan dipelihara dari Firman Allah. Dan Firman-Nya menegaskan, Dia yang take care hidupmu, membuat hidupmu dan tubuhmu sempurna dan berharga. Bukan makanan yang kamu atur, perjuangkan, usahakan sedemikian rupa. bukan pula segala usahamu dan rencanamu.



Lupakan bagaimana kamu harus hidup sesuai makanan-makanan yang menurutmu aman, lupakan dan tinggalkan rencana-rencana bodohmu, usaha-usaha bodohmu untuk mempertahankan tubuhmu ataupun memperjuangkannya menjadi lebih baik. Kembali pada anugrah-Nya, karna anugrah-Nya membuatmu mengerti bagaimana kamu harus percaya kepada-Nya diatas makanan dan usahamu. anugrah-Nya membuatmu mampu makan dengan cukup dan dengan benar. Hanya anugrah-Nya yang sanggup mengembalikan identitas sejatimu, keberhargaan sejatimu :)